Transmisi Mobil Matic Panduan Lengkap
Kemajuan teknologi otomotif telah melahirkan beragam jenis transmisi, namun transmisi otomatis atau matic tetap menjadi primadona bagi sebagian besar pengemudi. Kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan membuat transmisi matic menjadi pilihan populer. Namun, di balik kemudahannya, terdapat kompleksitas sistem kerja dan perawatan yang perlu dipahami agar kendaraan tetap prima. Mari kita selami dunia transmisi mobil matic, dari komponen hingga teknologi terbarunya.
Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang transmisi mobil matic, mulai dari komponen penyusunnya, cara kerjanya, perawatan yang tepat, hingga masalah umum dan solusi yang efektif. Dengan pemahaman yang komprehensif, Anda dapat menjaga performa mobil dan menghindari biaya perbaikan yang tidak terduga.
Komponen Utama Transmisi Matic
Transmisi otomatis atau matic, jauh lebih kompleks dibandingkan transmisi manual. Sistemnya mengandalkan sederet komponen presisi tinggi yang bekerja sinergis untuk mengubah putaran mesin menjadi tenaga penggerak roda. Pemahaman mendalam terhadap komponen-komponen ini krusial untuk perawatan dan pemecahan masalah ketika terjadi kerusakan.
Berikut ini uraian detail mengenai komponen utama transmisi matic, fungsinya, potensi masalah, dan perbandingannya dengan transmisi manual.
Komponen Utama dan Fungsinya
Transmisi matic terdiri dari beberapa komponen utama yang saling berkaitan. Kerusakan pada salah satu komponen dapat berdampak pada kinerja keseluruhan sistem.
Komponen | Fungsi | Potensi Masalah | Perbandingan dengan Transmisi Manual |
---|---|---|---|
Torque Converter | Mentransfer tenaga dari mesin ke transmisi, sekaligus bertindak sebagai kopling otomatis. | Kaus aus, kebocoran oli, kerusakan impeller. | Tidak ada padanan pada transmisi manual; fungsinya digantikan oleh kopling. |
Planetary Gearset | Sistem roda gigi planet yang memungkinkan berbagai rasio gigi. | Aus dan kerusakan gigi, masalah pada komponen internal. | Setara dengan roda gigi pada transmisi manual, tetapi dengan mekanisme yang lebih kompleks dan otomatis. |
Valve Body | Mengontrol aliran oli transmisi untuk menggeser gigi. Berisi berbagai katup dan solenoid. | Katup macet, solenoid rusak, kebocoran oli internal. | Tidak ada padanan pada transmisi manual; fungsinya dilakukan oleh pengemudi secara manual. |
Clutch Pack | Serangkaian plat kopling yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran tenaga ke roda gigi. | Aus dan terbakar, masalah pada plat kopling. | Setara dengan kopling pada transmisi manual, tetapi terdiri dari banyak plat yang bekerja secara hidrolik. |
Oil Pump | Memompa oli transmisi ke seluruh sistem. | Kegagalan pompa, penurunan tekanan oli. | Tidak ada padanan langsung, meskipun oli mesin juga berperan penting pada transmisi manual. |
Komponen yang Sering Rusak dan Penyebabnya
Berdasarkan pengalaman bengkel dan data klaim asuransi, valve body dan torque converter merupakan komponen yang paling sering mengalami kerusakan pada transmisi matic. Kerusakan valve body sering disebabkan oleh kotoran dan endapan dalam oli transmisi, yang mengakibatkan katup macet atau solenoid rusak. Sementara itu, kerusakan torque converter umumnya diakibatkan oleh ausnya komponen internal akibat penggunaan yang intensif atau perawatan yang kurang tepat, seperti jarang mengganti oli transmisi.
Proses Kerja Transmisi Matic
Proses kerja transmisi matic melibatkan interaksi kompleks antara torque converter, planetary gearset, valve body, dan clutch pack. Torque converter mentransfer tenaga dari mesin, lalu valve body mengontrol aliran oli untuk mengaktifkan clutch pack yang sesuai, sehingga planetary gearset menghasilkan rasio gigi yang dibutuhkan. Seluruh proses ini terjadi secara otomatis, bergantung pada kecepatan kendaraan dan beban mesin. Sistem kontrol elektronik modern juga memainkan peran penting dalam mengoptimalkan perpindahan gigi dan efisiensi bahan bakar.
Perbandingan Transmisi Matic dan Manual
Transmisi matic dan manual memiliki perbedaan mendasar dalam mekanisme perpindahan gigi dan kontrol tenaga. Transmisi manual membutuhkan intervensi manual pengemudi untuk menggeser gigi, sementara transmisi matic mengotomatiskan proses ini. Transmisi manual umumnya lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar dan menawarkan kontrol yang lebih langsung atas tenaga mesin, namun membutuhkan keterampilan mengemudi yang lebih tinggi. Transmisi matic menawarkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan yang lebih tinggi, tetapi cenderung lebih kompleks dan mahal untuk diperbaiki jika terjadi kerusakan.
Cara Kerja Transmisi Matic
Transmisi otomatis atau matic telah merevolusi pengalaman berkendara, menawarkan kenyamanan dan kemudahan yang tak tertandingi. Namun, di balik kemudahan pengoperasiannya tersimpan mekanisme kompleks yang memungkinkan perpindahan gigi secara otomatis, menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan kondisi jalan. Pemahaman tentang cara kerja transmisi matic penting bagi pemilik kendaraan untuk perawatan dan pemeliharaan yang optimal.
Proses Perpindahan Gigi pada Transmisi Matic
Proses perpindahan gigi pada transmisi matic melibatkan serangkaian langkah yang terkoordinasi, dimulai dari pedal gas yang ditekan hingga perubahan rasio gigi di dalam transmisi. Sistem kontrol elektronik berperan krusial dalam mengelola seluruh proses ini, memastikan perpindahan gigi yang halus dan efisien. Berikut uraian langkah demi langkahnya:
- Pedal Gas Ditekan: Ketika pengemudi menekan pedal gas, permintaan tenaga meningkat. Sensor pada pedal gas mengirimkan sinyal ke Electronic Control Unit (ECU).
- ECU Menerima Sinyal: ECU menerima sinyal dari berbagai sensor, termasuk sensor kecepatan kendaraan, putaran mesin (RPM), dan posisi tuas transmisi.
- ECU Memproses Data: ECU memproses data yang diterima dan menentukan rasio gigi yang optimal untuk kondisi berkendara saat ini.
- Aktuator Mengaktifkan Perpindahan Gigi: Berdasarkan keputusan ECU, aktuator (misalnya, solenoid) menggerakkan komponen mekanis di dalam transmisi, seperti kopling dan planetary gear set.
- Perpindahan Gigi Terjadi: Kopling dan planetary gear set bergeser, mengubah rasio gigi dan kecepatan putaran roda.
- Kecepatan Kendaraan Berubah: Dengan rasio gigi yang baru, kecepatan kendaraan berubah sesuai dengan permintaan tenaga.
Diagram Alir Perpindahan Gigi
Proses di atas dapat divisualisasikan melalui diagram alir sederhana. Diagram ini menggambarkan bagaimana sinyal dari pedal gas diproses dan diterjemahkan menjadi perubahan rasio gigi. Meskipun setiap tipe transmisi matic memiliki kompleksitas yang berbeda, diagram alir ini memberikan gambaran umum proses perpindahan gigi.
[Diagram alir akan digambarkan sebagai berikut: Kotak persegi panjang mewakili langkah-langkah proses, panah menunjukkan alur proses, dan bentuk oval mewakili keputusan/kondisi. Contoh: Kotak 1: Pedal Gas Ditekan -> Panah -> Kotak 2: Sensor Mengirim Sinyal -> Panah -> Kotak 3: ECU Menerima Sinyal -> Panah -> Oval: Kondisi Kecepatan & RPM -> Panah -> Kotak 4: ECU Memilih Rasio Gigi -> Panah -> Kotak 5: Aktuator Mengaktifkan Perpindahan Gigi -> Panah -> Kotak 6: Perpindahan Gigi Terjadi -> Panah -> Kotak 7: Kecepatan Kendaraan Berubah]
Peran Oli Transmisi
Oli transmisi matic berperan krusial dalam kinerja dan umur pakai transmisi. Selain melumasi komponen internal, oli transmisi juga berfungsi sebagai pendingin dan media transfer daya hidraulis. Penggunaan oli transmisi yang tepat dan penggantian secara berkala sangat penting untuk menjaga performa dan mencegah kerusakan pada transmisi.
Perbedaan Tipe Transmisi Matic
Terdapat beberapa tipe transmisi matic, masing-masing dengan karakteristik dan mekanisme kerja yang berbeda. Perbedaan utama terletak pada cara mereka mengubah rasio gigi.
Tipe Transmisi | Cara Kerja | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|
Transmisi Otomatis Konvensional (AT) | Menggunakan planetary gear set dan kopling untuk mengubah rasio gigi. Perpindahan gigi terasa bertahap. | Perawatan relatif mudah, teknologi yang sudah matang. | Efisiensi bahan bakar kurang optimal dibandingkan CVT atau DCT, perpindahan gigi kurang halus. |
Transmisi Variabel Kontinu (CVT) | Menggunakan sabuk baja atau rantai baja untuk mengubah rasio gigi secara kontinu. | Efisiensi bahan bakar tinggi, akselerasi halus. | Perawatan lebih kompleks, sensasi berkendara kurang sporty. |
Transmisi Dual Clutch (DCT) | Menggunakan dua kopling untuk mengontrol perpindahan gigi secara cepat dan efisien. | Perpindahan gigi sangat cepat dan halus, efisiensi bahan bakar baik. | Perawatan lebih kompleks, biaya perbaikan tinggi. |
Perawatan Transmisi Matic
Transmisi matik, jantung pacu mobil otomatis, membutuhkan perawatan yang cermat untuk memastikan performa optimal dan usia pakai yang panjang. Mengabaikan perawatan dapat berujung pada kerusakan mahal dan mengganggu mobilitas. Berikut beberapa panduan perawatan transmisi matik yang perlu Anda ketahui.
Tips Perawatan Rutin Transmisi Matic
Perawatan rutin merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan transmisi matik. Bukan hanya sekedar mengganti oli, namun juga memperhatikan kebiasaan berkendara dan kondisi mobil secara keseluruhan.
- Panaskan Mesin: Sebelum memulai perjalanan, biarkan mesin mobil menyala selama beberapa menit agar oli transmisi mencapai suhu optimal dan melumasi seluruh komponen dengan baik.
- Hindari Gaya Berkendara Agresif: Menghindari akselerasi dan pengereman mendadak mengurangi tekanan pada transmisi matik. Gaya berkendara yang halus akan memperpanjang usia pakai komponen.
- Periksa Kondisi Oli Transmisi: Periksa secara berkala warna dan bau oli transmisi. Oli yang berwarna gelap atau berbau gosong menandakan adanya masalah.
- Parkir di Area Datar: Membiarkan mobil parkir di area miring dalam waktu lama dapat memberi beban tambahan pada transmisi.
- Gunakan Oli Transmisi yang Tepat: Pastikan menggunakan oli transmisi yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil Anda. Penggunaan oli yang tidak sesuai dapat merusak komponen internal transmisi.
Langkah-Langkah Mengganti Oli Transmisi Matic
Penggantian oli transmisi matic sebaiknya dilakukan secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan. Proses ini sebaiknya dilakukan oleh mekanik berpengalaman, namun pemahaman dasar tetap penting.
- Siapkan Peralatan: Siapkan wadah penampung oli bekas, kunci pas, selang, dan oli transmisi baru yang sesuai spesifikasi.
- Panaskan Mesin: Panaskan mesin mobil agar oli transmisi menjadi lebih encer dan mudah dialirkan.
- Letakkan Wadah Penampung: Letakkan wadah penampung di bawah lubang pembuangan oli transmisi.
- Buka Lubang Pembuangan: Buka baut pembuangan oli transmisi menggunakan kunci pas yang sesuai. Biarkan oli mengalir sepenuhnya ke dalam wadah.
- Pasang Kembali Baut Pembuangan: Setelah oli habis, pasang kembali baut pembuangan dengan kencang.
- Buka Lubang Pengisian: Buka lubang pengisian oli transmisi.
- Tuang Oli Transmisi Baru: Tuang oli transmisi baru sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan oleh pabrikan.
- Pasang Kembali Lubang Pengisian: Pasang kembali lubang pengisian oli transmisi.
- Jalankan Mesin: Nyalakan mesin mobil dan biarkan beberapa saat agar oli transmisi bersirkulasi.
- Periksa Tingkat Oli: Periksa kembali tingkat oli transmisi dan tambahkan jika diperlukan.
Tanda-Tanda Kerusakan Transmisi Matic
Beberapa gejala dapat mengindikasikan adanya masalah pada transmisi matik. Segera periksakan ke bengkel resmi jika Anda mengalami beberapa tanda di bawah ini.
- Terdengar Suara Berisik atau Getaran: Suara berisik atau getaran yang tidak biasa dari transmisi dapat mengindikasikan kerusakan pada komponen internal.
- Susah Masuk Gigi: Kesulitan memasukkan gigi atau perpindahan gigi yang kasar menandakan masalah pada sistem transmisi.
- Terasa Slip atau Selip: Perpindahan gigi yang terasa selip atau mesin berputar tinggi tanpa peningkatan kecepatan menandakan masalah pada kopling atau komponen lainnya.
- Bau Gosong: Bau gosong dari oli transmisi mengindikasikan adanya gesekan yang berlebihan dan kerusakan komponen.
- Indikator Lampu Transmisi Menyala: Lampu indikator transmisi yang menyala menandakan adanya masalah yang perlu segera ditangani.
Dampak Mengabaikan Perawatan Transmisi Matic
Mengabaikan perawatan transmisi matik dapat berakibat fatal dan berujung pada biaya perbaikan yang sangat tinggi. Kerusakan yang terjadi dapat bersifat progresif dan menyebabkan kerusakan total pada sistem transmisi.
- Kerusakan Komponen Internal: Kurangnya pelumasan dapat menyebabkan aus dan kerusakan pada komponen internal transmisi.
- Biaya Perbaikan Mahal: Perbaikan transmisi matik yang rusak membutuhkan biaya yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.
- Kehilangan Mobilitas: Kerusakan transmisi matik dapat membuat mobil Anda tidak dapat beroperasi dan mengganggu aktivitas.
Jadwal Perawatan Ideal Transmisi Matic
Jadwal perawatan ideal transmisi matik bergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis mobil, kondisi penggunaan, dan rekomendasi pabrikan. Namun, sebagai panduan umum, perhatikan jarak tempuh berikut:
Jarak Tempuh (km) | Perawatan |
---|---|
20.000 – 40.000 | Periksa kondisi oli transmisi, ganti jika perlu. |
80.000 – 100.000 | Ganti oli transmisi dan filter. |
160.000 ke atas | Perawatan menyeluruh, termasuk pemeriksaan komponen internal. Konsultasikan dengan bengkel resmi. |
Ingat, ini hanyalah panduan umum. Selalu konsultasikan buku manual pemilik kendaraan Anda atau bengkel resmi untuk mendapatkan jadwal perawatan yang paling tepat.
Masalah Umum dan Penyelesaiannya
Transmisi matik, kendati menawarkan kenyamanan berkendara, tetap rentan terhadap berbagai masalah. Pemahaman terhadap masalah umum dan solusi tepatnya krusial untuk menjaga performa dan umur panjang transmisi. Berikut ini beberapa masalah umum, solusi, dan langkah pencegahan yang perlu Anda ketahui.
Masalah Umum pada Transmisi Matik
Beberapa masalah umum yang sering terjadi pada transmisi matik meliputi kendala pergantian gigi, slip, bunyi tidak wajar, dan indikator peringatan yang menyala. Setiap masalah memiliki penyebab dan solusi yang berbeda, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting.
Solusi dan Langkah Perbaikan
Berikut beberapa solusi dan langkah perbaikan untuk masalah umum pada transmisi matik. Ingat, tindakan perbaikan yang tepat memerlukan keahlian mekanik yang terampil. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan bengkel resmi atau mekanik berpengalaman jika Anda tidak yakin.
- Kendala Pergantian Gigi: Bisa disebabkan oleh masalah pada solenoid, sensor, atau kotoran pada oli transmisi.
Ganti oli transmisi secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan. Periksa dan bersihkan solenoid dan sensor jika diperlukan. Jika masalah berlanjut, perbaikan mungkin memerlukan penggantian komponen yang rusak.
- Slip: Terjadi ketika transmisi gagal mengirimkan tenaga mesin secara efektif ke roda.
Penyebab slip beragam, mulai dari oli transmisi yang sudah aus hingga kerusakan pada komponen internal transmisi. Perbaikan bisa melibatkan penggantian oli, perbaikan atau penggantian komponen yang rusak, bahkan overhaul transmisi jika kerusakan parah.
- Bunyi Tidak Wajar: Suara berdecit, bergesekan, atau berdenting bisa mengindikasikan kerusakan pada komponen internal transmisi.
Diagnosis tepat diperlukan untuk mengidentifikasi sumber bunyi. Perbaikan bisa berupa penggantian komponen yang rusak, seperti bearing atau seal.
- Indikator Peringatan Menyala: Indikator “Check Engine” atau indikator transmisi yang menyala menandakan adanya masalah.
Jangan abaikan indikator ini. Segera bawa kendaraan ke bengkel untuk diagnosis dan perbaikan. Mengabaikan indikator bisa menyebabkan kerusakan lebih parah.
Kode Kesalahan Transmisi Matik
Kode kesalahan transmisi matik dapat memberikan petunjuk awal tentang masalah yang terjadi. Berikut contoh kode kesalahan umum dan artinya (Catatan: kode kesalahan bervariasi tergantung pabrikan kendaraan):
Kode Kesalahan | Kemungkinan Masalah | Solusi | Catatan |
---|---|---|---|
P0730 | Rasio gigi yang salah | Periksa dan bersihkan sensor kecepatan transmisi | Perlu diagnosa lebih lanjut |
P0733 | Masalah pada gigi 3 | Periksa solenoid gigi 3 | Mungkin perlu penggantian komponen |
P0740 | Masalah pada Torque Converter Clutch (TCC) | Periksa solenoid TCC dan oli transmisi | Perbaikan mungkin memerlukan penggantian komponen |
P0750 | Masalah pada solenoid gigi 2 | Periksa dan bersihkan solenoid gigi 2 | Perlu diagnosa lebih lanjut |
Penyebab Slip pada Transmisi Matik dan Cara Mengatasinya
Slip pada transmisi matik ditandai dengan putaran mesin yang tinggi namun kecepatan kendaraan tidak sesuai. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: oli transmisi yang sudah aus atau kotor, kerusakan pada komponen kopling, atau masalah pada sistem hidrolik transmisi.
Mengatasi slip membutuhkan diagnosis yang cermat. Perbaikan bisa berupa penggantian oli transmisi, perbaikan atau penggantian komponen kopling yang aus atau rusak, atau perbaikan sistem hidrolik.
Tindakan Pencegahan Masalah Transmisi Matik
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Berikut beberapa langkah untuk mencegah masalah pada transmisi matik:
- Ganti oli transmisi secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan.
- Hindari mengemudi dengan gaya agresif, seperti akselerasi dan pengereman mendadak.
- Pastikan selalu menggunakan oli transmisi yang sesuai spesifikasi.
- Periksa secara rutin kondisi transmisi dan segera perbaiki jika ada masalah.
- Hindari menarik beban berlebih yang melebihi kapasitas kendaraan.
Teknologi Terbaru pada Transmisi Matic
Transmisi otomatis atau matic telah mengalami evolusi signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Dari transmisi konvensional dengan konverter torsi hingga teknologi canggih seperti dual-clutch dan CVT generasi terbaru, peningkatan efisiensi bahan bakar, performa, dan kenyamanan berkendara sangat terasa. Perkembangan ini didorong oleh tuntutan akan kendaraan yang lebih hemat energi dan responsif, serta pengalaman berkendara yang lebih halus dan nyaman.
Perbandingan Efisiensi Bahan Bakar
Transmisi matic konvensional, yang umumnya menggunakan konverter torsi, memiliki kerugian berupa slip pada konverter torsi yang mengakibatkan sedikit kehilangan energi dan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi terbaru. Teknologi transmisi otomatis modern seperti Continuously Variable Transmission (CVT), Dual-Clutch Transmission (DCT), dan transmisi otomatis dengan jumlah gigi yang lebih banyak (misalnya, 8, 9, atau 10 percepatan) menawarkan efisiensi bahan bakar yang jauh lebih baik. CVT, misalnya, secara terus-menerus menyesuaikan rasio gigi untuk menjaga putaran mesin pada titik optimal, meminimalkan konsumsi bahan bakar. Transmisi otomatis dengan jumlah gigi yang lebih banyak memungkinkan pemilihan gigi yang lebih presisi, sehingga mesin beroperasi pada putaran yang lebih efisien.
Dampak Teknologi Terbaru terhadap Performa dan Kenyamanan
Teknologi transmisi matic terbaru tidak hanya meningkatkan efisiensi bahan bakar, tetapi juga memberikan dampak positif pada performa dan kenyamanan berkendara. Pergantian gigi yang lebih cepat dan halus, berkat kontrol elektronik yang lebih canggih, menghasilkan akselerasi yang lebih responsif dan pengalaman berkendara yang lebih nyaman. Sistem shift paddle pada beberapa model memungkinkan pengemudi untuk mengontrol pergantian gigi secara manual, memberikan kontrol lebih atas performa kendaraan. Fitur-fitur seperti adaptive shifting, yang menyesuaikan pola pergantian gigi berdasarkan gaya mengemudi, juga berkontribusi pada peningkatan kenyamanan dan efisiensi.
Perbandingan Fitur dan Kelebihan Beberapa Teknologi Transmisi Matic Terbaru
Berbagai teknologi transmisi matic menawarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut perbandingan singkat beberapa teknologi yang umum dijumpai:
Teknologi | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
CVT | Efisiensi bahan bakar tinggi, akselerasi halus | Percepatan terasa kurang bertenaga, rasa “rubber band” pada akselerasi |
DCT | Pergantian gigi sangat cepat dan responsif, performa tinggi | Bisa terasa sedikit kasar pada pergantian gigi pada kondisi tertentu, konsumsi bahan bakar sedikit lebih tinggi dibandingkan CVT pada kondisi tertentu |
Transmisi Otomatis 8-10 percepatan | Efisiensi bahan bakar baik, pergantian gigi halus | Biaya produksi dan perawatan yang lebih tinggi |
Cara Kerja Dual Clutch Transmission (DCT) dan Peningkatan Performanya
DCT bekerja dengan menggunakan dua kopling terpisah, satu untuk gigi genap dan satu untuk gigi ganjil. Saat satu kopling terhubung, kopling lainnya sudah mempersiapkan gigi berikutnya. Hal ini memungkinkan pergantian gigi yang sangat cepat dan tanpa jeda, meningkatkan akselerasi dan responsivitas kendaraan. Tidak ada jeda putaran mesin saat perpindahan gigi, menghasilkan akselerasi yang lebih mulus dan lebih cepat dibandingkan dengan transmisi otomatis konvensional. Dengan mengurangi waktu perpindahan gigi, DCT mampu memaksimalkan tenaga mesin dan meningkatkan performa keseluruhan kendaraan.
Terakhir
Memahami seluk-beluk transmisi mobil matic bukan sekadar pengetahuan teknis, melainkan kunci untuk menjaga investasi Anda. Dengan perawatan rutin dan pemahaman akan tanda-tanda kerusakan, Anda dapat memastikan mobil tetap nyaman dikendarai dan terhindar dari kerusakan besar. Semoga panduan ini memberikan wawasan yang berharga dan membantu Anda dalam merawat transmisi matic kendaraan kesayangan.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow